Kamis, 07 Agustus 2008

Kuliah Tamu Roy Suryo…


Hari Selasa tanggal 5 Agustus 2008 ini saya dan beberapa warga SIMKES 2007 (Alhiko, Sukma dan Pretty) mengikuti kegiatan kuliah tamu. Informasi kuliah tamu ini saya dapatkan dari situsnya SIMKES yaitu http://simkes.org/id Kuliah kali ini disampaikan oleh pakar telematika (begitu dia biasa disebut) Bp. Roy Suryo. Adik kandung Ibu Yayi (Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si, Ph.D) ini menyajikan topik “Aplikasi Multimedia untuk Ilmu Kesehatan Masyarakat”. Rasanya topik ini pas benar bagi mahasiswa SIMKES, sayangnya justru diselenggarakan oleh minat PPK (Mungkin karena KKN yaa…antara penyaji dengan ketua minat PPK…. ya iyalah)

Kuliah umum yang semula direncanakan di R Theatre Perpustakaan Fakultas Kedokteran dipindah ke Auditoium II Fakultas KedokteranUGM Lantai II mengingat begitu banyaknya peserta yang akan mengikuti dari peminatan lain, tak terkecuali dari SIMKES 2007 juga.

Setelah opening ceremony secukupnya yang dibuka oleh Bu Yayi selaku Ketua Minat PPK Prodi IKM FK UGM, acara perkuliahan umum segera dimulai. Beberapa rangkuman akan coba penulis paparkan dari pria yang mempunyai nama lengkap Drs. KRMT Roy Suryo Notodiprojo, M.Kes. (Ternyata Beliau lulusan S1 Ilmu Komunikasi UGM dan S-2 IKM UGM Peminatan PPK juga looo… )

Diawali dengan perkembangan komunikasi dan informasi dari era jadul (jaman dulu) hingga sekarang, kemudian terjadinya perkembangan kurikulum di Indonesia dari tahun 1947 sampai dengan saat ini dengan apa yang disebut KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sering diplesetkan menjadi Kurikulum Tidak Siap Pakai.

Berdasarkan data yang disajikan, dari 220 juta penduduk Indonesia terdapat pengguna telepon seluler (HP) sejumlah 93,7 juta dan pengakses internet sebanyak 26,5 juta orang. Selanjutnya dari beberapa negara yang disurvey, Indonesia masih menempati urutan papan bawah untuk prosentase pengguna Internet yaitu hanya sebesar 1% saja, ini masih kalah dengan Thailand (2%) atau bahkan Afrika Selatan (2%). (Sumber AC Nielsen)

Namun celakanya justru prosentase penyalahgunaan internet di negara bernama Indonesia ini menduduki rangking ke-2 dunia setelah Ukraina. (Ukraina 19% dan Indonesia 18%). Hal ini sangat ironis apabila kita melihat dengan mudahnya seseorang dapat mengakses situs-situs porno misalnya atau kejahatan di dunia maya (Cyber Crime). Begitu banyak buku-buku tentang cara meng-hacking web orang lain ditemukan di banyak toko buku dan dijual secara resmi. Walaupun ada sisi baiknya juga untuk pembelajaran, namun menurut pria berdarah biru ini buku-buku tersebut lebih banyak disalahgunkan oleh para hacker, yang pada gilirannya akan menjadikannya seorang cracker, carder dan kejahatan maya lainnya.

Di masa depan, menurut penyaji yang pernah mendapatkan award sebagai pria berbusana terbaik sebuah majalah ibu kota ini, dunia akan dipenuhi dengan perangkat-perangkat pintar. IT dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kejahatan dengan berbagai cara dan tekniknya, misalnya untuk mengetahui keslian sebuah foto, analisis keaslian suara dan penggunaan lainnya. Demikian pula proses pembelajaran IT-pun akan anywhere, anytime and anyperipheral. Semuanya serba e, seperti e-comerce, e-school, e-busines, e-government sampai e-dan (gila) he…he….. Teknologi informasi telah menjadi solusi yang tepat, cepat dan dahsyat, apalagi semenjak dimunculkannya teknik komunikasi pita lebar (broadband) untuk transmisi kecepatan tinggi.

Untuk mengatur dan mengendalikan penggunaan IT tersebut tentu tidak akan lepas akan adanya regulasi atau aturan-aturan yang mengikat setiap pengguna, terbukti dengan telah disyahkannya UU ITE (Informasi dan Transakasi Elektronik) No 11 tahun 2008 dan telah diundangkan di Lembaran Negara RI No 58 21 April 2008. Peran pemerintah tentu saja juga tidak cukup, perlu dibutuhkan komitmen tinggi dari setiap warga negara untuk tetap mengedepankan etika dan moral untuk kemajuan bangsa ini.

Beberapa pertanyaan meluncur dari 4 orang peserta dan dijawab dengan analogi yang mengena serta joke-joke segar. Dengan gaya meledak-ledak, memikat dan humoris waktu 3 jam penyajian tak terasa telah terlewatkan begitu saja. Pada akhir sesi tak lupa acara foto bersama dengan pria yang jago IT ini. Beberapa peserta bahkan minta tanda tangan dari penghobi baru dunia otomotif ini bak seorang selebritis (memang selebritis-nya IT). Sambil pulang selanjutnya semua peserta mendapatkan makalah dari sang pakar serta makan siang yang cukup mengundang selera dari panitia.

Tidak ada komentar:

keluargaku bahagia daffa anakku shooting
Free chat widget @ ShoutMix
bayi muah.. bayi aktus Action di Lap Simpanglima lagi ngajar